Muara Badak, 18 Juli 2025 — Tim Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) dari UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur bersama petugas Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara melaksanakan kegiatan identifikasi lanjutan dan pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) pada Kelompok Tani Karya Makmur, Desa Suka Damai, Kecamatan Muara Badak.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari surat permohonan kelompok tani setempat untuk melakukan pemeriksaan dan pengendalian OPT pada tanaman kelapa sawit. Tim Disbun Kukar terdiri dari Maryani Elviah, SP., MP, Norhayati, SP., MP, dan Budi Handani. Sedangkan tim dari UPTD POPT Disbun Provinsi Kaltim terdiri dari Sigit Susanto Wibowo, SP, Didik Haryanto, A.Md, Ferdolin Nino Tito, Adi Sanjaya, dan Septian Dwi Cahyo.
Hasil pengamatan visual di lapangan menunjukkan bahwa tanaman kelapa sawit terserang Penyakit Karat Daun yang disebabkan oleh alga Cephaleuros virescens. Serangan penyakit ini berdampak pada :
-
Kerusakan daun yang mengurangi kemampuan fotosintesis tanaman.
-
Penurunan produksi akibat fotosintesis yang tidak optimal.
-
Penurunan kualitas buah karena buah yang dihasilkan kurang sehat.
-
Kematian tanaman pada tingkat serangan berat.
Sampel daun yang terinfeksi kemudian dibawa ke Laboratorium UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan Disbun Provinsi Kaltim. Hasil uji laboratorium mengonfirmasi serangan Penyakit Karat Daun pada tanaman kelapa sawit.
![]() |
Hasil Laboratorium UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman PerkebunanDinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur |
Sebagai upaya pengendalian, UPTD memberikan bantuan fungisida Anvil 50 SC sebanyak 40 botol. Mengingat tinggi tanaman yang tidak memungkinkan penggunaan handsprayer, pengendalian akan dilakukan dengan Mistblower dan dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) lengkap yang dipinjamkan oleh UPTD Pengembangan Perlindungan Tanaman Perkebunan Disbun Provinsi Kaltim.
Kegiatan ini diharapkan dapat membantu petani kelapa sawit di Desa Suka Damai dalam mengatasi serangan penyakit, menjaga produktivitas, serta mencegah penyebaran OPT ke areal perkebunan lainnya.
Sumber Berita : Bidang Perlindungan - Maryani Elviah, SP.,MP
Penulis & Publikasi: sshk